Cari Blog Ini

Sabtu, 05 Desember 2015

Manfaat Empagliflozin pada Pasien DM dengan atau Tanpa Gagal Jantung

Pasien yang menderita DM tipe 2 dan telah didiagnosis dengan penyakit kardiovaskuler mengalami penurunan risiko mengalami gagal jantung dan dirawat di rumah sakit atau meninggal akibat komplikasi penyakit kardiovaskuler yang dideritanya ketika diberikan empagliflozin dibandingkan plasebo. Hal tersebut terlihat selama follow up dengan median 3,1 tahun. Temuan ini semakin kuat pada saat penilaian basal. Mengingat sejumlah obat diabetes memberikan efek samping berupa gagal jantung maka hasil tersebut cukup menjadi perhatian.

Pemaparan hasil uji klinik yang berjudul EMPA-REG OUTCOME dilakukan saat  sesi ilmiah American Heart Association (AHA) 2015. Hasil ini menunjukkan bahwa dibandingkan pasien yang diberikan plasebo, pasien yang diberikan empagliflozin mengalami penurunan risiko kematian kardiovaskuler sebesar 38% (p < 0,001) dan penurunan risiko perawatan di rumah sakit akibat gagal jantung sebesar 35% (p = 0,002). Dr. Silvio E Inzucchi selaku peneliti (Yale University School of Medicine, New Haven, CT) mengatakan bahwa pada pasien dengan risiko tinggi menderita komplikasi kardiovaskuler, pemberian empagliflozin menghasilkan manfaat yang konsisten dari keluaran ini.

Pada analisis sekunder berikutnya, sekitar 90% pasien yang tidak mengalami gagal jantung saat dimulainya studi menunjukkan penurunan yang tajam dan signifikan terhadap perawatan di rumah sakit akibat gagal jantung selama uji klinik berlangsung. Selain itu, juga terjadi penurunan perawatan gagal jantung di rumah sakit pada kelompok terapi aktif pada orang yang mengalami gagal jantung saat awal ikut uji klinik, namun gagal mencapai signifikansi.

Pada analisis subgrup terkait dengan usia, fungsi ginjal, dan obat-obatan yang digunakan (ACE inhibitors/angiotensin receptor blockers [ARBs], diuretics, beta-blockers, atau mineralocorticoid-receptor antagonists), risiko perawatan akibat gagal jantung atau kardiovaskuler lebih rendah secara konsisten pada pasien yang diberikan empagliflozin vs plasebo. Secara keseluruhan, pasien yang diberikan empagliflozin memiliki penurunan risiko sebesar 34% dirawat di rumah sakit karena gagal jantung atau sekarat akibat kardiovaskuler dan 39% penurunan risiko dirawat atau sekarat akibat gagal jantung.  (PMD)


Image : Ilustrasi

Referensi:



download

0 komentar:

Posting Komentar

YANG INGIN BERTANYA, HARAP HUBUNGI LEWAT Fans page facebook... terimakasih (^_^)

 
Design by Blogger Indonesia | Bloggerized by Milik Bersama